Kamis, 28 April 2011

IMUNOTERAPI KANKER



² CURZEMA  adalah salah satu IMUNOTERAPI KANKER yang dapat mencegah dan mengobati   semua jenis kanker,kista,tumor,miom dan keputihan.
² CURZEMA adalah referensi dari YAYASAN PEDULI KANKER INDONESIA .

Sabtu, 23 April 2011

KANKER PAYUDARA

KANKER PAYUDARA

 Definisi

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD).

 Gejala klinis

Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:

 Benjolan pada payudara

Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

 Erosi atau eksema puting susu

Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:
  • Pendarahan pada puting susu.
  • Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.
  • Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
  • terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
  • adanya nodul satelit pada kulit payudara;
  • kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;
  • terdapat model parasternal;
  • terdapat nodul supraklavikula;
  • adanya edema lengan;
  • adanya metastase jauh;
  • serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

 Keluarnya cairan (Nipple discharge)

Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan selain air susu.

 Faktor-faktor penyebab

 Faktor risiko

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
  1. Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
  2. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas[3].
  3. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
  4. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
  5. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun [4]

 Faktor Genetik

Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor.
Gen pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.

 Pengobatan kanker

Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit  yaitu:

 Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):
  • Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
  • Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
  • Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
  1.  Radiasi

  2. Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
  3.  

  4. Kemoterapi

  5. Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

  1. Go to fullsize image                Go to fullsize image              Go to fullsize image

IMUNOTERAPI KANKER YPKI

IMUNOTERAPI KANKER

Modernisasi dan perubahan gaya hidup berdampak pada perubahan pola hidup sehat sehingga pola penyakit di Indonesia mengalami pergeseran. Saat ini kanker masih menjadi problem karena penyebabnya yang multifaktorial sedangkan prevalensinya terus menningkat, umumnya penyakit tersebut baru diketahui pada stadium lanjut sehingga pengobatannya menjadi lebih sulit.Kanker dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah pendekatan dalam mengatur pola makan dan pola hidup yang sehat, diantaranya ;
1. mengurangi konsumsi zat-zat karsinogenik
2. memperbanyak asupan anti oksidan alami yang terdapat dalam sayur, lauk dan buah-buahan
3. berolahraga secara teratur
4. imunotherapy (imunisasi) kanker yang dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali, dapat dilakukan dengan cara disuntik (kimia) atau secara oral (herbal) 
Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YPKI) melakukan layanan imunotherapy kanker bagi seluruh lapisan masyarakat baik dengan cara suntik maupun oral. Imunisasi dengan cara suntik dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali dengan 3 (tiga) kali tahap penyuntikan, cara ini berfungsi untuk mencegah penyakit kanker mulut rahim (servik).
Imunisasi dengan cara oral (herbal) dilaksanakan 5 (lima) tahn sekali. Imunoterapi ini berfungsi untuk mencegah seluruh jenis penyakit kanker dan dapat diminum baik oleh perempuan atau laki-laki yang berusia diatas 10 tahun. Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YPKI) mengeluarkan produk imunoterapi dengan merek dagang CURZE-MA (ZEDO-MA PLUS), produk ini mengandung flavonoid, saponin, minyak atsiri dan curcuminoid yang secara sinergis berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (immunomodulator).CURZE-MA (ZEDO-MA PLUS) bersifat embolis (mengisolasi), jadi jika diminum selama 50 (lima puluh) hari berturut-turut dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit kanker, dan apabila diminum selama 6 (enam) bulan berturut-turut dapat menjadikan sel kanker di dalam tubuh tidak dapat berrkembang dan pada akhirnya sel kanker tersebut mati.
Untuk pelayanan imunoterapi tersebut bisa dilaksanakan di seluruh perwakilan Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YPKI) dengan dikenakan biaya sebesar Rp 200.000,-.( dapatkan SUBSIDI  hub: LESTARI  08121948116, mariaparna@yahoo.co.idhttp://wwwsakayusa-lestari.blogaspot.com/ )



Kamis, 21 April 2011

IMUNOTERAPI KANKER-CURZEMA

         CURZEMA
         
                  IJIN Depkes
                  POM TR 093 399 541
                  isi 50 kapsul

Kapsul Curzema menggunakan bahan kapsul HALAL dengan sertifikat MUI No : 00170012700600

MANFAAT DAN KHASIAT :
Mencegah dan mengobati kanker dan tumor.

ATURAN MINUM:
Pencegahan : 1 x 1 min 30 kali, mencegah kanker selama 5 thn bila tidak ada gejala.
Pengobatan : 3 x 1 sampai 3 x 2 minimum 6 bulan.

KOMPOSISI:
Kandungan Curzema adalah Cur.zedoaria dan herbal lain yang bisa membantu proses pengobatan kanker.

 KONSULTASI DAN PEMESANAN:

                   LESTARI
08121948116    mariaparna@yahoo.co.id
http://wwwsakayusa-lestari.blogspot.com/

Rabu, 20 April 2011

CURZEMA

Dengan CURZEMA kita bisa meningkatkan KEKEBALAN TUBUH untuk melawan atau untuk mencegah kanker.Curzema adalah salah satu jenis IMUNOTERAPI KANKER yang bisa untuk MENCEGAH dan MENGOBATI tumor, miom,kista dan SEMUA JENIS KANKER.Cari informasi sebanyak banyaknya...hubungi kami di 08121948116 email: mariaparna@yahoo.co.id